Mozart, 1780 |
Masa Awal (1756-1772)
Mozart, yang dikenal memiliki kemampuan tala mutlak (mengenal nada dengan tepat tanpa bantuan
alat), mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart
adalah komponis penting pada jamannya, salah satu karyanya yang paling
penting adalah Kindersinfonie (“Simfoni Anak-Anak”). Wolfgang adalah
anak bungsu dari tujuh bersaudara yang meninggal prematur. Hanya dia dan
Maria Anna Mozart (“Nannerl”) yang bertahan hidup sampai dewasa.
Sewaktu berumur empat tahun, Mozart sudah mampu memainkan harpsichord
dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia
bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun.
Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata, dan beberapa Minuet.
Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya.
Demikian halnya dengan Nannerl, dia juga adalah pemain piano yang sangat
handal. Leopold yang menemukan bakat kedua anaknya merasa “terpanggil”
untuk memamerkan mereka ke seluruh Eropa.
Bermain piano di depan Raja Bayern
Mozart
kemudian dibawa untuk bermain piano di depan raja Bayern di München.
Pada bulan September 1762, Leopold mengambil cuti panjang dari
jabatannya untuk mempromosikan anaknya kepada raja-raja. Mereka lalu
berangkat ke Wina. Di sana Mozart bermain piano di depan Ratu Maria
Theresia yang terpukau akan keahlian permainan Mozart dan Nannerl.
Setelah konser ini, Mozart harus mengikuti konser yang cukup panjang
selama tiga tahun yaitu Paris (1763, 1765) dan London (1764-1765). Di
tempat-tempat tersebut, Mozart mengadakan konser di depan raja-raja dan
juga diuji oleh mereka. Antara lain dengan mengimprovisasi tema-tema
yang diberikan oleh penguji dengan mata yang ditutup selembar kain.
Mozart disambut sebagai anak ajaib di segala tempat. Di London, dia juga
bertemu dengan anak dari Johann Sebastian Bach, yaitu Johann Christian
Bach yang sering dipanggil sebagai Bach. Mozart memainkan piano sonata
dalam empat tangan sembari duduk di pangkuan Bach.
Perjalanan ke Italia
Pada tahun 1769, Mozart mengadakan perjalanan ke Italia. Hasil
perjalanan ini cukup baik, Mozart sangat produktif dalam penciptaan
komposisi. Dia menggubah opera Mitridati, rè di Ponto (1770) dan Lucia
Silla (1772) dan keduanya mendapat sukses besar dalam pertunjukannya di
Milan. Mozart juga mencipatakan banyak simfoni selama perjalanan ini,
dan dipengaruhi para komponis-komponis italia seperti Sammartini. Di
Bologna, Mozart juga mempelajari Kontrapung pada guru komposisi yang
paling terkenal pada masa itu, Padre Martini.
Masa Salzburg (1773-1780)
Maestro kapel Uskup Agung Salzburg
Di
Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia
juga berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn.
Salah satu karya yang penting pada pada masa ini adalah K.183, Simfoni
No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774). Pada
saat yang sama di Salzburg, Uskup Segismundo meninggal dunia dan
digantikan oleh Hieronymous von Colloredo yang otoriter dan enerjik.
Sekembalinya dari Italia, Mozart menjabat sebagai Maestro kapel di
Salzburg.
Perjalanan panjang ke Paris
Mozart
sekeluarga berencana untuk pergi dan berkarier di Paris. Namun Leopold
yang masih terikat kontrak kerja dengan Kapel Uskup Agung Salzburg tak
dapat pergi sehingga Mozart pergi ditemani ibunya. Mereka berangkat pada
bulan September 1777, dan perjalanannya memakan waktu 16 bulan. Sebelum
sampai di Paris, mereka singgah dan menetap selama beberapa waktu di
München dan Mannheim. Di Mannheim, Mozart berteman dengan komponis
Cannabich dan Holzbauer. Ia mencoba mendapatkan jabatan di sana melalui
Pangeran Mannheim namun tak berhasil. Alasan utama Mozart menetap lebih
lama di Mannheim adalah karena dia bertemu dan jatuh cinta kepada
Aloysia Weber, seorang penyanyi sopran berusia 16 tahun. Leopold yang
mengetahui hal ini menulis surat yang mengatakan bahwa Mozart harus
memutuskan pilihannya sendiri, apakah dia mau hanya menjadi ‘artis
jalanan yang akan dilupakan orang seiring berjalannya waktu atau menjadi
seorang musisi yang terkenal, dicintai dan ditulis di berbagai buku’.
Mozart juga menemukan komposisi 6 duetti a Clavicembalo e Violino
dari Joseph Schuster dan mengirimnya ke Nannerl. Dia menulis surat ke
ayahnya ‘Jika aku tinggal di sini, aku juga akan membuat enam buah dalam
gaya yang sama karena mereka cukup laku di sini’
Kepulangannya ke Salzburg
Mozart
pulang melalui Mannheim namun orkestra Mannheim yang terkenal telah
pindah ke München. Mozart lalu pergi ke München dan tinggal selama
beberapa waktu dengan keluarga Weber. Di sini, Mozart mengalami patah
hati karena Aloysia mendapatkan jabatan sebagai soprano dan tak
mengacuhkan keberadaan Mozart.
Masa München (1781-1784)
Pernikahan Mozart
Pada
4 Agustus 1782 Mozart menikahi Constanze di katedral St. Stefanus.
Keesokan harinya, Mozart mendapat surat dari Leopold yang isinya
merestui hubungan mereka walau surat tersebut bernada dingin. Pernikahan
Mozart cukup bahagia walau mereka cukup banyak menghadapi tantangan
hidup. Mozart selalu mengalami krisis uang namun dia tak pernah hidup
dalam kemiskinan, dan dari enam anaknya, hanya dua yang hidup.
Pementasan di Praha
Simfoni-simfoni terakhir Mozart
Simfoni-simfoni
terakhir Mozart, Simfoni No. 39, 40, dan 41 ‘Jupiter’ tak diketahui
secara pasti apakah mereka dipentaskan sebelum Mozart meninggal atau
tidak. Pada musim semi tahun 1789, Mozart pergi ke Berlin tampil sebagai
pianis di depan Pangeran Sachsen di Dresden, dia juga bermain organ di
Thomaskirche di Leipzig. Dia juga memainkan konser privat di depan
Friedrich Wilhelm II, di kunjungannya ke Potsdam dan Berlin. Wilhelm II
memintanya membuat enam kuartet piano dan enam piano sonata yang
sayangnya tak sempat terselesaikan oleh Mozart.
Kembali ke Wina dan Akhir Hayat Mozart
* Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
* Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
* Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.
Sumber : Wikipedia
Tempat kelahiran Mozart di Salzburg |
Bermain piano di depan Raja Bayern
Lukisan Mozart Kecil |
Simfoni-simfoni dari Bach dan Carl Friedrich Abel memengaruhi
simfoni-simfoni Mozart yang pertama (K.16 & K.19), yang pada tahun
1764 & 1765. Pada 1767, Mozart menggubah beberapa piano sonata dari
komponis-komonis lain dan membuatnya menjadi empat buah piano Concerto
pertamanya (K.37, K.39, K.40, K.41). Pada tahun 1768, atas permintaan
Kaisar Wina, Mozart menggubah Opera buffa (komik opera), La Finta
Semplice (namun tak terpentaskan) dan operetta Bastien und Bastienne.
Perjalanan ke Italia
Tour Keluarga Mozart, 1763 |
Sebelum kembali dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama
sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak ingin Mozart kembali dan bekerja
menjadi pemain musik yang tak terlalu dihargai di Salzburg. Leopold
berusaha mendapatkan jabatan untuk anaknya di Wina, namun tak berhasil.
Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa
tak terlalu disukai oleh Kaisar Austria.
Rumah keluarga Mozart, 1773 |
Uskup Colloredo yang tak terlalu berminat pada musik, membuat Mozart
merasa kesal terutama karena sikapnya yang sering meremehkan Mozart.
Untuk melupakan rasa ketidaksukaannya pada Colloredo, Mozart menjadi
cukup rajin bekerja, dia mengerahkan kemampuannya untuk penciptaan
berbagai komposisi. Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya
sudah mencapai tiga ratus buah. Pada tahun 1777 Mozart mengundurkan diri
dari jabatannya sebagai Maestro dan dia memulai kariernya sebagai
musisi freelance di Wina. Karya-karya pentingnya dari 1775-1777 termasuk
sonata-sonata piano yang pertama, lima Violin Concerto, dan beberapa
Piano Concerto, opera La jardinera gingida termasuk karya agungnya yang
pertama K.271 dalam Eb Major.
Perjalanan panjang ke Paris
Lukisan Mozart, 1770 |
Walau kecewa (dan juga karena cintanya ditolak Aloysia), Mozart
meneruskan perjalananya ke Paris. Di Paris, Mozart mulai bekerja dengan
memberi les-les privat, dan menciptakan lagu-lagu yang sesuai dengan
selera orang Perancis. Mozart mendapat kesempatan untuk mementaskan
karyanya oleh Concert Spirituel. Salah satu karya yang paling penting
adalah K.297, Simfoni No. 31 ‘Paris’. Namun, setelah pementasan ini, tak
lama ibu Mozart jatuh sakit karena demam tinggi dan meninggal pada 3
Juli 1778. Teman Mozart di Paris, seorang bangsawan bernama Grimm
menuliskan surat pada Leopold bahwa tak ada masa depan bagi Mozart di
Paris terutama karena adanya kontroversi antara para pendukung Gluck dan
pendukung opera Italia sehingga Mozart tak diperhatikan.
Leopold kemudian berhasil mendapatkan jabatan organis di Istana
Salzburg dengan gaji yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya.
Sebelum berangkat dari Paris, Mozart bertemu kembali dengan J.C. Bach
yang sedang mementaskan Opera. Karya-karya penting selain simfoni
‘Paris’ adalah beberapa Violin Sonata termasuk K.304 Violin Sonata in E
Minor, K. 299, Concerto for Flute and Harp in C Major, dan K.310, Sonata
in A Minor, salah satu sonata Mozart yang memiliki suasana yang kelam
karena ini diciptakan Mozart untuk ibunya yang meninggal.
Lukisan Keluarga Mozart, 1780 |
Leopold menjadi kesal atas penundaan Mozart dan sikapnya yang kurang
bertanggung jawab akan suatu jabatan penting. Dia khawatir kalau-kalau
jabatan organis itu diberikan orang lain.
Mozart pulang ke Salzburg dan dia langsung mendapat jabatan sebagai
organis di sana. Tugasnya antara lain bermain organ di katedral, istana,
dan kapel istana, menggubah lagu pesanan, dan mengajar paduan suara
anak-anak.
Tahun 1779 dan 1780 berlangsung tanpa banyak peristiwa. Karya-karya
pentingnya pada masa ini termasuk K. 364, Sinfonia Concertante in Eb,
Simfoni no. 32-34, beberapa Concerto, serenade, divertimento, musik
gerejawi yang termasuk K. 317, Missa Coronation dan K. 339, Vesparae.
Masa München (1781-1784)
Mozart, walau mendapat jabatan penting sebagai organis masih tidak
bisa akur dengan Colloredo. Pada musim panas 1780, Mozart mendapat
pesanan opera Idomeneo. Mozart melihat kesempatan ini sebagai
kemungkinan melepaskan diri dari Colloredo secara perlahan-lahan.Pertunjukkan Idomeneo berlangsung sukses dan disambut hangat oleh
publik. Keluarga Mozart kemudian pergi ke Ausburg untuk menghadiri
perayaan karnaval dan pesta tradisional di kota tersebut. Namun tak
disangka, Colloredo ternyata juga hadir dalam pesta itu. Dia memaksa
Mozart untuk pergi ke Wina bersama rombongannya dan menghadiri penobatan
Kaisar Joseph II.
Di Wina Mozart diperlakukan secara tidak hormat sampai-sampai
berujung ke pertengkarannya dengan Colloredo. Pada 9 Mei 1781, Mozart
bertengkar hebat dengan Colloredo dan meminta dirinya diberhentikan,
namun ditolak. Satu bulan kemudian, Mozart dipecat secara tidak hormat.
Ia pindah rumah ke keluarga Weber di Wina. Ia tidak kembali ke Salzburg.Aloysia Weber sudah menikah dengan seorang aktor, namun Mozart
terpikat oleh Constanze Weber, anak ketiga keluarga Weber. Ayahnya sama
sekali tak menyetujui hubungan Mozart itu. Untuk meredakan ketegangan,
Mozart pindah ke rumah sendiri pada September 1781. Pada 15 Desember
1781, Mozart mengakui hubungannya dengan Constanze. Leopold tetap tidak
merestui hubungan tersebut. Sebenarnya, Mozart tidak dapat melepaskan diri karena ibu Constanze
mengancam apabila hubungan mereka putus, Mozart harus mengganti uang
kompensasi yang telah banyak dikeluarkan.
Pernikahan Mozart
Constanze Mozart, 1782 |
Mozart mencari nafkah dengan mengajar tiga atau empat murid yang kaya
dan memainkan konsert-konsert di rumah bangsawan di Wina. Pada Desember
1781, Mozart tampil di Istana Kaisar dalam suatu pelombaan informal
dengan Muzio Clementi. Mereka berdua membuat improvisasi secara
individual dan bersama-sama memainkan sonata. Meskipun Mozart dianggap
menang dalam lomba tersebut, tapi harapannya untuk mendapatkan jabatan
di istana tak terpenuhi. Anak-anak Mozart yaitu :
- Raimund Leopold (17 June – 19 August 1783)
- Karl Thomas Mozart (21 September 1784 – 31 October 1858)
- Johann Thomas Leopold (18 October – 15 November 1786)
- Theresia Constanzia Adelheid Friedericke Maria Anna (27 December 1787 – 29 June 1788)
- Anna Maria (died soon after birth, 16 November 1789)
- Franz Xaver Wolfgang Mozart (26 July 1791 – 29 July 1844)
Pada 16 Juli 1782, Mozart menggelar opera Die entfuhrung aus dem
Serail. Opera ini mendapatkan sambutan meriah dari publik. Kaisar Joseph
II mengatakan pada Mozart bahwa opera tesebut memiliki “nada yang
banyak sekali” dan Mozart menjawab “jumlah nada yang tepat secara
persis, Baginda“. Bahkan Gluck meminta pertunjukan opera tersebut
diulang.
Pada tahun yang sama, ia sering bermain secara rutin di rumah
Pangeran Gottfried von Swieten. Swieten yang tertarik dengan musik Barok
ternyata memengaruhi Mozart dalam pembuatan komposisi. Mozart
mengembangkan gaya kontrapung dalam musiknya.
Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu
serikat yang mendukung ide persaudaraan di bawah Tuhan. Berkat serikat
inilah Mozart dapat meminjam uang pada saat ia perlu.
Masa terakhir (1784-1791)
Puncak karier Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat
rajin menggubah. Dia membuat duabelas Concerto dan dianggap para
musikolog sebagai karyanya yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II
ikut mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu
keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik istana dengan gaji
yang tak terlalu besar.
Pementasan di Praha
Le Nozze di Figaro (“Pernikahan Figaro”) dipentaskan pertama kali di
Wina pada tahun 1786 dan meraih sukses sehingga Mozart membawanya ke
Praha (ibukota Ceko) dengan kesuksesan lebih besar lagi.
Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No.
38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le Nozze di Figaro, Mozart
bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah
komik opera. Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya,
hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang cukup dramatis. Pada
tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart.
Simfoni-simfoni terakhir Mozart
Mozart, 1789 |
Kembali ke Wina dan Akhir Hayat Mozart
Kembali ke Wina, Mozart mementaskan operanya, Die Zauberflote
(“Seruling Ajaib”). Opera ini sukses besar, libretto-nya ditulis oleh
Emanuel Schikaneder (1751-1812). Setelah opera ini selesai, Mozart
mendapat pesanan dari Pangeran Franz von Walsegg untuk membuat sebuah
Requiem yang bermaksud menjadikan komposisi tersebut sebagai karyanya
untuk mengenang istrinya yang telah meninggal. Mozart tak sempat
menyelesaikan karya besar ini lalu diteruskan oleh muridnya, Franz Xaver
Süssmayr. Menurut beberapa sumber, Mozart tak sanggup menyanyikan
bagian Lacrimosa saat sedang memainkan lagu ini dengan teman-temannya.
Dari musiknya yang kelam, Franz Beyer mengomentari, dalam album Requiem
‘Aku bisa mendengar suara Mozart, yang berbicara untuk kepentingannya
sendiri, dengan keadaan yang mendesak, seperti anak kecil yang sakit dan
melihat ibunya dengan penuh harapan dan ketakutan akan perpisahan.
Mozart juga mengalami takut akan kematian. Pada tanggal 5 Desember 1791,
Mozart meninggal, jam satu pagi.
Sebab Mozart meninggal tak pernah tercatat dengan jelas. Para
musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa kuburan Mozart tak
diketahui letaknya.* Mozart diracuni Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walau ada cerita lain yang menentang hal ini.
* Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca Wina.
* Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.
Sumber : Wikipedia
No comments:
Post a Comment